Kloning Hewan

Eka Pratiwi Tenriawaru

Abstract


Istilah kloning berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Klonus atau Kloon yang berarti ranting, stek, tunas, atau cangkok. Kloning merupakan langkah penggandaan (pembuatan tiruan yang sama persis) dari suatu makhluk hidup dengan menggunakan kode DNA makhluk tersebut. Teknologi kloning pada hewan telah muncul sejak awal tahun 1900, tetapi contoh hewan kloning baru dapat dihasilkan lewat penelitian Wilmut et al pada tahun 1996. Kloning hewan dapat dilakukan dengan teknik embryo splitting, blastomere dispersal, dan somatic cell nuclear transfer (SCNT). Keberhasilan teknik SCNT dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya spesies, tipe sel donor inti, ovum resipien, dan teknik transfer inti. Berbagai keberhasilan dalam teknologi kloning pada hewan memicu terjadinya perdebatan di segala lapisan masyarakat dan berujung pada permasalahan etika. Pengembangan teknik SCNT yang dikenal dengan Altered Nuclear Transfer (ANT) diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan etika penggunaan embrio manusia sebagai sumber ESC.

References


Anonima. 2009. A Timeline of the Evolution of Animal breeding. http://www.clonesafety.org/cloning/facts/timeline/. Diakses pada tanggal 10 Desember 2009.

Anonimb. 2009. Terapi Radiasi (Radiothepy). www.google.com. Diakses pada tanggal 10 Desember 2009.

Arnold, P. 2009. Big Moments in Cloning History. www.brighthub. com/science/genetics/articles/13494.aspx#ixzz0YPv2YQ7H. Diakses pada tanggal 10 Desember 2009.

Budidaryono. 2009. Dilema di Balik Upaya Kloning Pada Manusia. http://budidaryono.blog.ugm.ac.id/2009/10/08/dilema-di-balik-upaya-kloning-pada-manusia/. Diakses pada tanggal 10 Desember 2009.

Budiningsih, S. 2009. Kloning dan Etik dalam Kedokteran Reproduksi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Djati, M. S. 2003. Diskursus Teknologi Embryonic Stem Cells dan Kloning dari Dimensi Bioetika dan Relegiositas (Kajian Filosofis dari Pengalaman Empirik). Jurnal Universitas Paramadina, Vol. 3 No. 1, September 2003: 102-123.

Edwars, J. L., Schrick, F. N., McCracken, M. D., Van Amstel, S. R., Hopkins, F. M., Welborn, M. G., Davies, C. J. 2003. Cloning Adult Farm Animals: A Review of the Possibilities and Problems Associated with Somatic Cell Nuclear Transfer. American Journal of Reproductive Immunology, Volume 50 tahun 2003: 113-123.

Freshney, RI. 2000. Culture of Animal Cells: A Manual of Basic Technique. Canada: Wiley-Liss.

Hangbao Ma. 2004. Technique of Animal Clone. Journal Nature and Science, 2(1), 2004: 29-34.

Hine, T. M. 2004. Kloning untuk Menghasilkan Hewan dengan Genotip yang Diinginkan. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Ihwan, C. 2009. Kloning Perspektif Barat dan Islam. www.ihwan.blogspot.com. Diakses pada tanggal 08 Desember 2009.

Moeloek. 2009. Etika dan Hukum Teknik Reproduksi Buatan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Murti, H., Fahruddin, M., Sardjono, CT., Setiawan, B., Sandra, F. 2008. Altered Nuclear Transfer: Pengembangan Teknik Somatic Cell Nuclear Transfer untuk Mengatasi Masalah Etika. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran, 161/ Vol. 35 No. 2 Maret-April 2008: 61-63.

National Geographic, Bulan Mei 2009.

Pareanom. 2001. Sejarah Perkembangan Kloning. http://www.majalah. tempointeraktif.com/. Diakses pada tanggal 08 Desember 2009.

Rusda, M. 2004. Kloning. Sumatra Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Setiawan, M., Sardjono, CT., Sandra, F. 2008. Menuju Kloning Terapeutik dengan Teknik SCNT. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran, 161/ Vol. 35 No. 2 Maret-April 2008: 72-76.

Suara Merdeka Edisi 30 Desember 2005. Warga Korea Selatan Marah Pada Hwang Woo-Suk. http://www.suaramerdeka.com/harian/0512/30/int05.htm. Diakses pada tanggal 08 Desember 2009.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.