PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) PADA LAHAN SAWAH MELALUI SISTEM MINA PADI

Masluki Masluki, Muhammad Naim, Mutmainnah Mutmainnah

Sari


Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia termasuk didalamnya produk perikanan, berbagai tindakan telah dilakukan untuk membantu kebutuhan pangan penduduk, upaya yang perlu dilakukan bukan hanya peningkatan produksi, tetapi juga mempertahankan produksi yang telah dicapai melalui peningkatan efisiensi produksi dengan melestarikan sumber daya alam dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui interaksi antara sistem tanam padi dan jenis pupuk organik cair yang memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik pada sistem mina padi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di lahan percobaan kelompok Mujur Desa Salujambu, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan rancangan petak terpisah. Faktor pertama sebagai petak utama yaitu sistem tanam yang terdiri dari dua sistem tanam legowo yaitu legowo 2:1, dan legowo 3:1. Faktor kedua sebagai anak petak adalah berbagai jenis mikroorganisme lokal dengan lima jenis yaitu MOL urin sapi, MOL buah maja, MOL buah-buahan, MOL keong mas, dan Enzim yang di aplikasikan secara acak ke dalam petak utama. Terdapat 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dengan mengamati 5 sampel tanaman, jadi terdapat 180 unit tanaman pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis MOL yang memberikan produksi tertinggi adalah MOL urin sapi. Pemberian MOL urin sapi menghasilkan jumlah anakan dan jumlah anakan produktif yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis MOL yang lainnya, yang berdampak pada jumlah gabah, bobot 1000 biji, dan produksi. Sistem tanam legowo 2:1 merupakan sistem tanam terbaik berdasarkan produksi yaitu 10,45 ton.ha-1 berbeda nyata dengan sistem tanam legowo 3:1 yaitu 9,69 ton.ha-1Sistem mina padi dengan sistem tanam legowo 2:1 lebih menguntungkan dibanding sistem tanam 3:1, berdasarkan analisis usahatani.

Teks Lengkap:

Tidak berjudul

Referensi


Abdurrachman S. (2004). Teknologi budidaya padi tipe baru. Makalah disampaikan pada Pelatihan Pengembangan Varietas Unggul Tipe Baru (VUTB) Fatmawati dan VUB.Balitpa, Sukamandi.

Ahmed N & Garnett ST. (2011). Integrated rice-fish farming in Bangladesh: meeting the challenges of food security. Springer Science Business Media B.V. & International Society for Plant Pathology. Aquaculture Asia Magazine 14 (1): 18-23

Hadisuwito S. (2007). Membuat Pupuk Kompos Cair . Agromedia Pustaka. Bandung.

Hilbrands & Yzerman. (2004). On-Farm Fish Culture. Agromisa Foundation, Wageningen.

Indrakusuma. (2000). Proposal pupuk organik cair supra alam lestari. PT Surya Pratama Alam. Yogyakarta.

Jianbo Lua & Xia Lib. (2006). Review of rice–fish-farming systems in ChinaOne of the Globally Important Ingenious Agricultural Heritage Systems (GIAHS). Aquaculture 260 (2006) 106 113.

Maspary. (2011). Cara Mudah Fermentasi Urine Sapi Untuk Pupuk Organik Cair. http://www.gerbangpertanian.com/2010/04/cara-mudah-fermentasiurine-sapi-untuk.html. Diakses pada hari rabu tanggal 17 Desember 2014.

Niyaki S. A. N & Lakani F. B. (2013). Ecological and Biological Effects of Fish Farming in Rice Fields. Persian Gulf Crop Protection Vol. 2 Issue 2, June 2013.

Soeharjo, D dan Patong. (1977). Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. UI Press. Jakarta

Suriapermana S., Syamsul I & A.M. Fagi. (1990). Laporan Pertama Penelitian Kerja Sama Mina Padi, antara Balittan Sukamandi-IDRC Canada. Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi, Subang.

Welly H,D. (2008). Cara Tanam Padi Sistem Legowo.www.or.id, Diakses pada hari rabu tanggal 17 Desember 2014.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.