IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK POLAR BATANG NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLA LAMK ) SEBAGAI PENGAWET ALAMI SARI AREN (ARENGA PINNATA)

Sukarti Sukarti, Tirzah Datulinggi, Maya Pratiwi Lomo, Pirda Pirda

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang golongan senyawa metabolit sekunder dari ekstrak polar batang nangka (Artocarpus heterophylla Lamk). Penelitian dilakukan melalui preparasi sampel, maserasi,dan ekstraksi. Analisis data penelitian menggunakan metode kualitatif melalui uji fitokimia kandungan senyawa metabolit sekunder dari ekstrak polar batang nangka. Pemanfaatan batang nangka sebagai bahan pengawet alami pada pembuatan gula aren oleh masyarakat luwu telah dilakukan sejak dulu. Ekstrak batang nangka dapat mengurangi proses oksidasi sari aren. Hasil penelitian diperoleh ekstrak polar batang nangka berwarna kuning. Berdasarkan uji fitokimia, ekstrak batang nangka positif mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, plavanoid dan terpenoid; negative terhadap uji saponin, tanin dan steroid.
Kata Kunci: aren, ekstra, fitokimia, batang nangka, oksidasi

Teks Lengkap:

Tidak berjudul

Referensi


Widiastuti, D.R., 2015, kajian pengawet pangan dari bahan alami sebagai bahan tambahan pangan alternatif. Dismapaikan (online), diakses tanggal 5 november 2017. https://diklatbpom.files.wordpress.com/2015/04/kajian-pengawet-pangan-dari-bahan-alami-sebagai-bahan-tambahan-pangan-alternatif_dwi-retno-w.pdf.

Lumbessy, Mirna. Dkk., 2013. Uji total Flavonoid pada beberapa tanaman obat tradisional diwaitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Timur. Jurnal MIPA UNSRAT.vol.02, No.01, 50-55

Harborne, J.B. 1987 Metode Fitokimia Penuntun cara menganalisis Tumbuhan, terjemah Padmawina, Bandung: ITB press.

Robinson, T., 1991. The Organic Constituen of HigherPlants. 6th Edition. Department of Biochemistry. University of Massachusetts

Sabirin, dkk.,1994, Kimia organik II, FMIPA UGM, Yogyakarta

Usman, H., 2012, Dasar-Dasar Kimia Organik Bahan Alam, Dua Satu Press, Makassar.

Soekamto, N.H., Achmad, S.A., Ghisalberti, E.L., Hakim, E.H., Syah, Y.M., (2003), Artoindonesianins X and Y, Two Isoprenylated 2 arylbenzofurans,from Artocarpus fretessi(Moraceae), Phytochemistry, 64,831-834

Wang, Y.H., Hou, A.J., Chen, L., Chen, D-F., Sun, H-D., Zhao, Q-S., Bastow, K.F., Nakanish, Y., Wang, X.H., Lee, K.H., (2004), New Isoprenylated Flavones, Artochamins A-E, and Cytotoxic Principles fromArtocarpus chama, J. Nat. Prod., 67, 757-761

Lin, C.H, Lu, C.M, Huang, P.L., 1995, Flavonoids from Artocarpus heterophyllus, Phytochemistry,39, 1447-1451.

Ersam, T., 2004, Keunggulan Biodiversitas Hutan Tropika Indonesia dalam Merekayasa Model Molekul Alami, Seminar Nasional Kimia VI, 1-16


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.